lapak musik ID – Motif yang dikeluarkan scarf hijab kolaborasi Katonvie dengan Itang Yunasz, mengadopsi corak dan motif kain – kain Indonesia dari Aceh hingga Papua. Motif-motif yang diangkat tampil semakin modern dan glamor.
“Kami menamai scarf hijab Katonvie sebagai kerudung. Karena setiap lembar selendang yang kami produksi mengandung filosofi yang dituturkan oleh motif kain daerah yang kami angkat,” ujar CEO sekaligus founder Katonvie, Anthony Lim dalam siaran pers yang diterima lapakmusik.id Jumat (20/3/2020).
Sejumlah delapan motif koleksi kolaborasi Katonvie dengan Itang Yunasz, dalam format Digital soft lembut Launching bertajuk Selaksa Sarimbit Nusa.
“Saya menerima pinangan kolaborasi dari Katonvie karena melihat keunikan baru dalam memperkaya penampilan berjilbab, justru dengan memangkas jumlah lembar scarf hijab. Sedikit banyak, dengan menciptakan kerudung bolak balik Katonvie dan Itang Yunasz
sudah ikut menerapkan sustainable fashion,” terang Itang tentang alasan menjalin kerjasama dengan Katonvie.Hijab Katonvie menggunakan viscose, bahan berkualitas prima yang tebal namun nyaman dan adem saat dipakai. Dari delapan koleksi yang diperkenalkan, empat corak dan warna yang diciptakan terinspirasi dari motif dengan warna pekat dan gaya glamor gaya Sumatra seperti merah, biru, coklat, dan hijau.
Sedangkan empat lainnya terilhami tanah Jawa. Motif bunga, corak batik yang lembut dalam warna pucat seperti seladon Cina, hijau muda, tobacco, dan merah muda.
“Sebagai pionir cetak duplex, dengan desain yang khas, teknologi yang mumpuni, dan seni yang berselera tinggi, kolaborasi Katonvie dan itang Yunasz ini kami percaya dapat membawa nama Indonesia ke kancah internasional”, tandas Anthony. (Mila/lapakmusik.id)