Lapak Musik ID – Nur Afia Qistina Zamzuri baru berusia 9 tahun siswa di Malaysia ini peduli Corona, sudah terampil menjahit baju APD (Alat Pelindung Diri). Jarang ada anak usia seperti itu paham tentang hal menjahit. Karena usia 9 tahun berbahaya jika tidak mahir pegang mesin jahit.
Ketika dia mendengar bahwa rumah sakit setempat sedang mencari orang untuk menjahit alat pelindung, dia langsung menawarkan diri. “Saya merasa tidak enak, jadi saya memberi tahu ibu saya bahwa saya ingin membantu,” kata Afia kepada Reuters di rumahnya di Kuala Pilah, sebuah kota di negara bagian Negeri Sembilan, Malaysia barat daya.
Afia, sudah belajar menjahit pada usia lima tahun, dapat membuat empat baju alat pelindung diri (APD) seharian penuh dirinya sendiri di mesin jahit, antara waktu bermain dan menghadiri kelas online sementara sekolah ditutup di tengah lockdown di seluruh negeri.
Malaysia, yang hingga pertengahan April memiliki jumlah kasus virus corona terbanyak di Asia Tenggara, telah
Sejak awal Maret, Afia telah membuat 130 baju APD untuk dua rumah sakit terdekat. Enam puluh buah lagi sedang dalam pengerjaan, meskipun bulan ini lebih menantang karena Afia, yang keluarganya Muslim, mengamati bulan puasa Ramadhan.
Meskipun dalam keadaan puasa tidak menghentikannya, dan dia sering mulai menjahit setelah sahur subuh. Afia tertarik untuk menjahit setelah menyaksikan ibunya Hasnah Hud, seorang penjahit, membuat pakaian di bisnis rumahnya.
Ketika keterampilan Afia meningkat, ia mulai mendapatkan uang sendiri dengan menjahit sarung bantal dan menambal pakaian yang robek untuk tetangga dan kerabat keluarga.
Ms Hasnah mengatakan putrinya menjadi lebih termotivasi setelah melihat foto-foto petugas medis mengenakan APD yang dibuatnya. “Dia berkata ‘Bu, saya pikir saya tidak punya pekerjaan sekolah jadi saya ingin menjahit lebih banyak’,” kata Hasnah. (Karmila/lapakmusik.id)
(Sumber: REUTERS)
